![]() |
| Putra Bungsu Eks Bupati Lobar Hj. Sumiatun Jalani Prosesi Selabar-Sejati sebelum akad nikah |
Dalam prosesi adat tersebut, suasana khas Sasak tampak sangat kental dalam pertemuan utusan kedua keluarga mempelai. Hal ini terlihat mulai dari tata busana adat yang dikenakan hingga proses perundingan adat dalam rangka mempersatukan kedua belah pihak keluarga.
Keunikan prosesi Selabar juga tampak dari tata cara pelaksanaannya, di mana seluruh peserta musyawarah duduk bersila sebagai bentuk penghormatan serta keseriusan dalam menjalani perundingan adat.
Dalam tradisi masyarakat Sasak di Lombok, Selabar merupakan prosesi adat di mana keluarga dan perwakilan mempelai laki-laki secara resmi menyampaikan maksud dan niat baik kepada keluarga mempelai perempuan terkait rencana pernikahan.
Tahapan ini menjadi bagian penting dari rangkaian adat sebelum pernikahan, sekaligus berfungsi sebagai jembatan antara adat dan proses keagamaan yang akan dilalui oleh pasangan calon pengantin.
Prosesi Selabar turut diiringi musik tradisional Sasak, sehingga suasana acara berlangsung khidmat dan sarat nilai budaya.
Sementara itu, akad nikah Lalu Rega Arya Atifa dan Putri Nabila dijadwalkan akan dilaksanakan pada awal Januari 2026 mendatang, yang akan menjadi puncak dari rangkaian prosesi adat dan upacara pernikahan keduanya.
Tokoh adat setempat, Lalu Abdurahim, menjelaskan filosofi pelaksanaan prosesi Sejati dan Selabar tersebut. Menurutnya, tradisi ini tidak hanya sekadar menyampaikan kabar pernikahan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keharmonisan antara nilai adat dan aspek keagamaan dalam kehidupan berumah tangga yang akan dijalani pasangan.
“Proses Sejati dan Selabar dilaksanakan untuk menjembatani bagaimana pasangan calon pengantin segera masuk ke ranah agama, sehingga adat dan agama tetap terjaga. Selain itu, prosesi ini juga merupakan bagian dari rangkaian untuk mempersatukan kedua keluarga. Karena itu, kehadiran tokoh adat dan tokoh agama sangat penting untuk memediasi sekaligus melaporkan prosesi selarian yang dilakukan,” ujar Lalu Abdurahim.
Prosesi Selabar yang dipimpin oleh tokoh-tokoh adat serta dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan unsur lainnya tersebut berjalan lancar. Seluruh rangkaian adat istiadat sakral khas Sasak berlangsung dengan penuh khidmat, mencerminkan penghormatan keluarga besar dari kedua belah pihak.
Rangkaian tradisi ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, melibatkan keluarga, kerabat, hingga masyarakat setempat. Dengan terlaksananya prosesi Selabar ini, seluruh keluarga besar dan masyarakat berharap agar pernikahan kedua mempelai senantiasa dilimpahi berkah serta berjalan sesuai dengan nilai-nilai budaya dan ajaran agama.
