![]() |
| Pujawali & Perang Topat Lingsar Masuk 110 Kharisma Event Nusantara 2025 |
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Politeknik Pariwisata Lombok, Dr. Ali Muhtasom, dan diterima langsung oleh Bupati Lombok Barat, H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), pada gelaran prosesi Pujawali dan Perang Topat di Pura Taman Lingsar, Kamis (04/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati LAZ menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur tersebut.
“Pujawali dan Perang Topat ini sebagai tradisi yang harus kita jaga dan pelihara sebagai generasi penerus, ini warisan leluhur kita. Hal ini mencerminkan bentuk toleransi yang sangat tinggi, ini ada umat hindu dan umat muslim bersatu,” terangnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa Perang Topat bukan sekadar ritual lempar ketupat.
“Walaupun Perang Topat hanya sebuah simbol. Simbol toleransi, kesamaan, persaudaraan dan gotong royong didalamnya,” jelasnya.
Masuknya Perang Topat ke dalam KEN 2025 menunjukkan bahwa tradisi adat Lombok Barat kini telah mendapat pengakuan secara nasional.
“Yang masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) itu kategorinya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan kita hanya mengusulkan. Dan Perang Topat ini masuk di KEN sehingga diakui secara nasional,” ujarnya.
Bupati LAZ berharap, ke depan setiap event budaya di Lombok Barat dapat memberikan dua kontribusi penting: menggerakkan ekonomi masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia menegaskan rencana pengembangan event ini agar lebih besar dan lebih dikenal secara luas.
“Pujawali dan Perang Topat kedepannya kita angkat lebih tinggi lagi. Kita akan kemas dari awal dan bila perlu kita hadirkan Kementerian Agama, MUI dan pengurus-pengurus agama pada level pusat, supaya ini bentuk toleransi yang harus kita pelihara,” tutupnya.
