Pengamanan Nataru di NTB Diperketat, 1.908 Personel Diterjunkan! Arus Penerbangan Naik 35 Persen

Pengamanan Nataru di NTB Diperketat, 1.908 Personel Diterjunkan! Arus Penerbangan Naik 35 Persen
Mataram, NTB (Berita Bumigora) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Polda NTB dan unsur terkait terus melakukan pemantauan intensif selama pelaksanaan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kegiatan pengamanan ini berlangsung sejak 23 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026 guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif.

Pemantauan dilakukan di sejumlah titik strategis, seperti Pos Polisi Karang Jangkong, Terminal Mandalika, Giri Menang Square, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), hingga Pelabuhan Gili Mas. Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan, kelancaran mobilitas masyarakat, serta kenyamanan wisatawan yang berlibur di NTB.

Dalam rangka Operasi Lilin Rinjani 2025, Polda NTB menurunkan sekitar 1.908 personel gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, dan instansi terkait. Fokus pengamanan diarahkan pada objek wisata unggulan seperti Gili Trawangan, Kuta Mandalika, dan kawasan sekitarnya, termasuk simpul transportasi utama seperti bandara, pelabuhan, dan dermaga.

Secara keseluruhan, pengamanan Nataru di NTB didukung oleh 30 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang tersebar di berbagai titik strategis.

Selain pengamanan statis, aparat kepolisian juga aktif melaksanakan patroli cipta kondisi di pusat-pusat keramaian. Patroli ini bertujuan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), memberikan imbauan tertib berlalu lintas, serta mencegah potensi kriminalitas ringan selama momentum libur panjang.

Pemerintah daerah bersama aparat keamanan juga mendirikan posko dan pos pantau Nataru di kawasan permukiman padat dan pusat aktivitas masyarakat. Posko tersebut berfungsi sebagai pusat pemantauan kondisi keamanan sekaligus respons cepat terhadap potensi gangguan.

Antisipasi cuaca ekstrem juga menjadi perhatian serius. BMKG bersama instansi terkait terus memantau perkembangan cuaca, termasuk potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah NTB, mengingat periode Nataru bertepatan dengan puncak musim hujan yang berpotensi memengaruhi perjalanan darat, laut, dan udara.

Arus Transportasi Udara Meningkat

Berdasarkan hasil pemantauan sektor transportasi udara selama periode Nataru, tercatat kinerja yang positif. Secara kumulatif, total penerbangan mencapai 712 flight, dengan jumlah penumpang sebanyak 60.514 orang dan total kargo sekitar 260 ton.

Rata-rata pergerakan penumpang harian berada di kisaran 7.500 orang, dengan tingkat keterisian kursi (seat load factor) mencapai 63 hingga 70 persen. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah penerbangan meningkat signifikan hingga 35 persen, sementara jumlah penumpang tumbuh sekitar 7–8 persen secara year on year.

Puncak pergerakan penerbangan tercatat pada H-6 Natal atau 19 Desember, sedangkan puncak jumlah penumpang terjadi pada H-3 atau 22 Desember dengan total 9.135 orang, menjadi yang tertinggi selama masa pemantauan sementara. Adapun puncak kargo udara terjadi pada H-5 atau 20 Desember.

Lonjakan aktivitas penumpang paling tinggi terjadi pada pukul 08.00–10.00 WITA dan 15.00–17.00 WITA. Rentang waktu ini menjadi periode kritis pelayanan bandara, khususnya pada proses check-in, penanganan bagasi, dan transportasi lanjutan.

Aman dan Terkendali

Secara umum, arus Nataru 2025–2026 di NTB berlangsung aman, tertib, dan terkendali. Sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, pengelola transportasi, serta dukungan masyarakat dinilai mampu mengakomodir peningkatan mobilitas tanpa gangguan berarti.

Pemerintah Provinsi NTB mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap mematuhi aturan, menjaga keselamatan, serta mengikuti informasi resmi terkait kondisi cuaca dan transportasi selama sisa periode libur akhir tahun.