Gubernur NTB: Kader Posyandu adalah Pahlawan Ikhlas yang Menggerakkan Desa

Gubernur NTB: Kader Posyandu adalah Pahlawan Ikhlas yang Menggerakkan Desa
Mataram, NTB (Berita Bumigora) - Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, memberikan apresiasi besar kepada seluruh kader Posyandu se-NTB dalam pertemuan akbar yang digelar di Mataram, Senin (9/12/2025). Ia menyebut para kader sebagai “the real pahlawan tanpa tanda jasa” yang paling memahami kondisi masyarakat hingga ke tingkat dusun.

Gubernur Iqbal juga menyampaikan penghormatan kepada Bunda Posyandu, para kader, BKKBN, Dinas Kesehatan, serta seluruh pihak yang mendukung pelayanan Posyandu. Ia menegaskan kedekatannya dengan para kader sudah terjalin jauh sebelum dirinya maju sebagai calon gubernur.

“Setiap kali saya bertemu kader Posyandu, mata saya langsung berkaca-kaca. Dari para kader inilah saya belajar memahami masyarakat, memahami dusun, memahami kondisi ibu-ibu dan anak-anak di NTB,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pengabdian para kader bukan sekadar tugas sosial, tetapi wujud keikhlasan tingkat tinggi.

“Dalam Islam ada tingkat ketakwaan ‘muhsinin’. Dan ada tingkat yang lebih tinggi, yaitu ‘muhlisin’, orang-orang yang ikhlas. Itulah para kader Posyandu kita,” ujarnya.

Gubernur Iqbal juga mengungkapkan bahwa meski terus diperjuangkan oleh para Bunda Posyandu dan Dinas Kesehatan, kondisi anggaran yang terpangkas membuat pemerintah belum mampu menaikkan insentif kader.

“Kami mohon maaf belum bisa mewujudkan insentif yang layak. Tapi ini tidak mengurangi penghargaan kami,” tegasnya.

Ia pun menyampaikan tiga pesan penting bagi para kader: bekerja dengan hati, bekerja dengan hati-hati, dan jangan memasukkan hal negatif ke dalam hati.

“Kadang niat kita membantu, tapi justru yang dibantu marah. Jangan dimasukkan hati. Biarkan Allah yang tahu. Kebaikan itu nanti kembali kepada anak cucu kita,” pesannya.

Gubernur turut memaparkan Program Desa Berdaya Transformatif, yang menargetkan penghapusan 106 desa kemiskinan ekstrem pada 2029. Setiap desa akan didampingi dengan anggaran Rp500 juta, sementara keluarga miskin ekstrem menerima transfer aset Rp7 juta. Kader Posyandu disebut akan memegang peran penting dalam proses validasi dan verifikasi.

Sebagai bentuk penghargaan, Gubernur memberikan hadiah umrah kepada tiga kader terbaik, di mana juara 3 mendapat satu unit motor. Lima Posyandu terbaik juga akan menerima insentif pengembangan sebesar Rp25 juta.

“Tahun depan, juara 1, 2, 3 dan dua harapan juga saya umrahkan. Biar bergiliran, biar semua punya kesempatan,” katanya.

Di akhir sambutan, Gubernur Iqbal kembali menegaskan rasa hormatnya kepada kader Posyandu.

“Kalau Saidina Ali mengatakan bahwa orang yang mengajarkan satu huruf saja adalah guru, maka saya belajar dari kader Posyandu bukan satu huruf, tapi berjilid-jilid. Gubernur yang berdiri di depan ini gurunya bernama Kader Posyandu,” ujarnya.

Ia berharap semangat kader menjadi energi kolektif untuk mewujudkan NTB Makmur di Dunia.