Gubernur NTB Hadiri Wisuda Institut Elkatarie: Lulusan Harus Punya Keunikan dan Social Skill Kuat!

Gubernur NTB Hadiri Wisuda Institut Elkatarie: Lulusan Harus Punya Keunikan dan Social Skill Kuat!
Mataram, NTB (Berita Bumigora) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri Wisuda Sarjana Strata Satu (S1) Institut Elkatarie Angkatan II Tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Grand Madani, Mataram, Senin (29/12/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran Institut Elkatarie yang dinilai memiliki kekhasan tersendiri karena mengintegrasikan nilai budaya dan nilai-nilai keislaman ke dalam fondasi keilmuan. Menurutnya, pendekatan tersebut menjadi pembeda penting di tengah persaingan global dunia pendidikan.

“Perguruan tinggi harus memiliki diferensiasi. Lulusan yang keluar tanpa keunikan akan sulit mendapatkan tempat di masyarakat. Institut Elkatarie ini memiliki kekuatan karena mempertemukan ilmu agama dan budaya sebagai ilmu dasar,” ujarnya.

Gubernur Iqbal juga menyoroti lemahnya pembangunan keilmuan di Indonesia karena kurangnya penguatan ilmu dasar seperti sosiologi, antropologi, dan sejarah. Padahal, ilmu-ilmu tersebut sangat berpengaruh dalam penyusunan kebijakan publik yang sesuai dengan karakter masyarakat.

Ia mencontohkan banyak kebijakan pembangunan yang gagal diterapkan akibat minimnya kajian sosial dan budaya.

“Kita miskin kajian sosiologi dan antropologi. Akibatnya, banyak kebijakan datang seperti ‘piring terbang’, tidak menyatu dengan realitas masyarakat,” tegasnya.

Menghadapi tantangan masa depan, Gubernur Iqbal mengingatkan bahwa persaingan dunia kerja kini bukan hanya antar sesama manusia, tetapi juga dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Meski begitu, ada satu kemampuan yang tidak akan bisa digantikan AI, yaitu kemampuan sosial manusia.

“Sehebat apa pun artificial intelligence, ia tidak akan pernah menjadi makhluk sosial. Maka perkuat kemampuan berinteraksi, berorganisasi, dan berkontribusi di masyarakat,” pesannya.

Ia juga menekankan agar para wisudawan tidak takut menghadapi kegagalan karena hal tersebut merupakan bagian dari pembentukan karakter.

“Gunakan masa muda untuk mencoba dan belajar dari kegagalan. Yang penting, jangan jatuh di lubang yang sama,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Institut Elkatarie, Asbullah Muslim, S.Fil.I., M.Pd.I, menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak hanya mencetak lulusan cerdas, namun juga insan yang berakhlak dan berbudaya.

Ia menyampaikan bahwa transformasi akhlak dalam perspektif budaya menjadi ciri kuat Institut Elkatarie, melalui integrasi kurikulum keislaman, kearifan lokal, dan budaya dalam kegiatan akademik.

“Akhlak bukan sekadar perilaku personal, tetapi nilai yang hidup dan berkembang dalam budaya masyarakat. Di kampus ini, mahasiswa belajar menjadi manusia seutuhnya,” ungkapnya.

Beragam program seperti seminar sasakologi, ngaji budaya, dan kegiatan keislaman rutin menjadi wujud konkret pendidikan terintegrasi yang terus dikembangkan kampus tersebut.