![]() |
| Festival Bleganjur di Teras Udayana Pecah! Peserta, Penonton, dan Tokoh Publik Puji Ajang Pelestarian Budaya Hindu di Mataram |
Meski hanya diikuti lima sekhe bleganjur, namun antusiasme masyarakat membludak. Penonton mulai berdatangan sejak pukul 16.00 Wita, jauh sebelum acara dimulai pukul 20.00–22.00 Wita. Suasana meriah, penuh semangat, serta didominasi generasi muda Hindu yang hadir untuk mendukung kesenian leluhur mereka.
Peserta: Festival Perdana yang Membanggakan
Dua anggota Sekhe Bleganjur Swara Kerti menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya acara ini.
Gus Wi, salah satu personel, menyebut festival ini sebagai sejarah baru bagi generasi muda Hindu di Mataram.
“Acara ini sangat menarik bagi pemuda khususnya di Lombok, khususnya untuk masyarakat Hindu karena festival kali ini katanya baru pertama kali diadakan di Kota Mataram oleh penyelenggara di sini.”
Sementara itu, Wira Darma berharap agar festival bleganjur dapat menjadi agenda tahunan.
“Untuk harapan kami dari komunitas, semoga acara ini dapat lebih mantap dan lebih maksimal lagi dari tahun ini karena acara ini sangat bagus untuk meningkatkan kreativitas anak muda khususnya dalam bidang bleganjur dan umat Hindu di Pulau Lombok NTB.”
Kepala Dinas Pariwisata Mataram: Komitmen untuk Ruang Kreatif Generasi Muda
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Cahya Samudra, S.STP., MH. mengapresiasi energi dan kreativitas para peserta.
Ia menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari upaya menghadirkan ruang ekspresi budaya yang lebih luas bagi masyarakat Hindu di Kota Mataram.
Ichal Pajang: Antusiasme Penonton Bukti Budaya Leluhur Masih Hidup
Sebagai penggagas melalui pokirnya, Ichal Pajang mengaku terharu dan bangga melihat antusiasme ribuan warga.
“Luar biasa semangat peserta walaupun hanya 5 peserta, luar biasa penonton sampai 3000, itu menunjukkan generasi muda kita, muda-mudi ini masih sangat respon dengan budaya leluhurnya.”
Ia menambahkan bahwa padatnya penonton merupakan sinyal kuat bahwa kegiatan budaya harus terus difasilitasi oleh pemerintah daerah.
“Untuk tahun depan semoga kita bisa melaksanakan event-event seperti ini setiap tahunnya. Menurut saya event kali ini sangat sempurna dan menunjukan puncak event yang sangat luar biasa dan begitu antusias baik penonton maupun peserta dan pak Ical jadi semangat.”
Suara Penonton: Meriah, Jarang Ada, dan Harus Diulang
Beberapa penonton yang hadir menyampaikan kesan positif. Salah satunya, Made Sri, warga Pagesangan, mengatakan ia datang lebih awal karena takut tidak kebagian tempat.
“Jarang sekali ada acara seperti ini di Mataram. Saya datang jam empat karena tahu pasti ramai. Dan benar saja, suasananya luar biasa.”
Hal senada disampaikan Kadek Ary, mahasiswa yang datang bersama teman-temannya.
“Ini keren sekali karena generasi muda Hindu diberi ruang untuk tampil. Semoga bisa lebih besar lagi tahun depan.”
Festival Bleganjur di Teras Udayana malam itu bukan hanya soal panggung musik tradisi, namun menjadi bukti kuat bahwa budaya leluhur masih hidup dan dicintai oleh generasi muda. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, tokoh masyarakat, dan antusiasme peserta, event ini digadang-gadang akan menjadi agenda budaya tahunan Kota Mataram.
