![]() |
Inspire Lombok Warnai Sport 9 U-11 Football Cup 2025 dengan Semangat Keberagaman |
Tim yang baru berdiri di Lombok sejak tahun 2023 ini beranggotakan anak-anak dari berbagai latar belakang, mulai dari Papua, Inggris, Jawa, Lombok, Bima, hingga keturunan Tionghoa (Cindo). Bagi pelatih mereka, Coach Widodo, keberagaman ini menjadi tantangan sekaligus kekuatan yang membentuk karakter para pemain.
"Anak-anak kami datang dari latar belakang berbeda, jadi memang cara mereka berinteraksi juga berbeda. Tapi justru di situ mereka belajar bagaimana menghargai satu sama lain dan nggak ada diskriminasi,” ujar Coach Widodo saat ditemui di sela pertandingan.
Pelatih yang lahir di Bali dan berdarah Batak–Medan itu menuturkan, tim Inspire awalnya berdiri di Bandung pada tahun 2007 sebelum akhirnya berkembang di Lombok. Selain melatih teknik sepak bola, ia menekankan pentingnya nilai sosial dan karakter dalam setiap sesi latihan.
“Kita fokus di sepak bola, tapi juga fokus pada nilai sosial. Sepak bola ini kita jadikan ruang belajar — bagaimana mereka disiplin, kompak, dan saling menghargai,” jelasnya.
Salah satu pemain Inspire Lombok, Daniel dari Papua, merupakan anak panti asuhan yang direkrut setelah Coach Widodo melihat potensi dan minat besarnya pada sepak bola.
“Mereka enak, senang, seru,” ujar Daniel singkat usai pertandingan.
Sementara itu, Jaya, pemain berdarah Inggris dan Lombok, baru bergabung sekitar dua hingga tiga bulan terakhir. Meski baru tinggal di Lombok selama setahun, ia sudah memiliki pengalaman bermain di sembilan turnamen di Inggris dan pernah ikut Liga Anak Indonesia di Jakarta.
“Enak, seru. Nggak papa kalah, nanti menang lagi,” katanya dengan senyum lepas.
Keberagaman karakter dan budaya di dalam tim memang menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam komunikasi antar pemain. Namun bagi Coach Widodo, hal itu justru menjadi pelajaran penting bagi anak-anak sejak dini.
"Anak bule biasanya lebih direct, sedangkan anak lokal cenderung lebih sopan dan segan. Jadi mereka belajar bagaimana cara menghargai perbedaan tapi tetap saling respect,” ujarnya.
Meski masih terbilang baru, Inspire Lombok menunjukkan perkembangan positif. Dengan latihan rutin di Lapangan Seganteng Unram, tim ini berharap bisa terus menjadi wadah bagi anak-anak untuk tumbuh dalam semangat sportivitas dan kebersamaan.
"Saya harap tim ini tetap bertahan, tetap kompak, dan terus pegang nilai-nilai yang kita ajarkan: saling menghargai dan tidak ada diskriminasi,” tutup Coach Widodo. (Nailul)