![]() |
UIN Mataram Alihkan Perkuliahan ke Daring, Langkah Mitigasi Keamanan Sosial |
Wakil Rektor I UIN Mataram, Prof. Dr. H. Adi Fadli, M.Pd, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga keamanan dan kenyamanan proses pembelajaran. “Di surat edaran itu disebutkan seluruh kegiatan belajar mengajar pada satuan kerja pendidikan dilaksanakan secara online. Ini menyikapi kondisi sosial agar keamanan, ketenangan, dan kenyamanan tetap terjaga, sehingga pembelajaran tetap berjalan seperti biasanya,” terangnya.
Ia menambahkan, praktik pengalaman lapangan (PPL) maupun praktik kerja lapangan (PKL) juga tetap berlangsung di lokasi masing-masing mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan massa besar yang dikhawatirkan bisa disusupi pihak tidak bertanggung jawab.
Meskipun sistem perkuliahan sementara dialihkan secara daring, pihak kampus tetap memastikan bahwa pelayanan akademik dan kegiatan pendidikan tidak terganggu. Kehadiran para pimpinan di lingkungan kampus menjadi bentuk komitmen untuk menjaga kelancaran aktivitas tersebut.
“Seluruh pimpinan, mulai dari rektor, wakil rektor, dekan, hingga wakil dekan tetap hadir secara offline di kampus. Dengan begitu, kegiatan pendidikan maupun layanan akademik tetap berjalan optimal,” tambahnya.
Selain kebijakan daring, kampus juga melarang penggunaan almamater di luar kampus untuk sementara waktu. Hal ini, menurutnya, merupakan bentuk mitigasi agar mahasiswa tidak terseret pada gerakan massa yang sudah bercampur dengan masyarakat umum. “iya karena inikan gerakannya tidak murni gerakannya gerakan mahasiswa itu persoalannya, ini udah di susupi oleh banyak masyarakat dan itu masyarakat itu nanti kita takut hal-hal itu akan terjadi yang mengatas namakan mahasiswa.” tegasnya.
Namun, keputusan kuliah daring ini memunculkan beragam tanggapan dari mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. Aya, mahasiswa semester 1 Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, mengaku kaget dengan kebijakan tersebut. “Kaget sih kak, kan kita juga pertama jadi maba, mau ngerasakan serunya gimana pertama masuk kelas. Tapi karena daring, jadi tidak bisa merasakan itu. Apalagi jaringannya kadang-kadang lelet, jadinya sempat berhenti sebentar,” ujarnya.
Sama halnya dengan yang disampaikan Hiliatun, yang juga menyampaikan kekecewaannya. “Soalnya itukan kita mahasiswa baru, jadi pengen banget masuk hari pertama itu offline. Walaupun memang demi keamanan, tapi menurut saya daring itu kurang efektif. Kadang tiba-tiba dikasih banyak soal, waktunya sedikit, jadi susah mau bertanya,” ungkapnya.
![]() |
Foto Wakil Rektor I UIN Mataram, Prof. Dr. H. Adi Fadli, M.Pd, saat memberikan keterangan |
Menutup pernyataannya, Prof. Adi Fadli berpesan agar mahasiswa tetap menjaga ketenangan sosial dan fokus pada tujuan utama pendidikan. “anak-anakku mahasiswa-mahasiswi mohon untuk tetap menjaga ketenangan sosial bersama, apapun itu kita pokus pada tujuan pendidikan kita, tujuan belajar kita dan menyelesaikan tugas-tugas kita. Kami di kampus akan memberikan pelayanan yang baik juga dan juga mengharapkan anak-anakku untuk tidak berlaku anarkis dan mari kita mendorong semuanya dalam keadaan aman tenang, karena kalo desa, kota kita atau negara kita aman dan nyaman, itukan secara otomatis kita tentram tenang, mau melaksanakan segala apapun mau ibadah kita, pembelajaran kita dan semuanya itu akan berjalan lancar, itu harapan-harapan kami yaa, sukses selalu, ini tidak mengurangi pembelajaran online tidak mengurangi signifikansi dari pembelajaran kita itu sendiri sehingga itu akan berlanjut sampai tahapan-tahapan berikutnya, arahan dari menteri.” pungkasnya. (Naaa)