Terdampak Efisiensi, Rp21,5 M Anggaran Pembangunan Jalan di Lobar Masih "Menggantung"

Terdampak Efisiensi, Rp21,5 M Anggaran Pembangunan Jalan di Lobar Masih "Menggantung"
Lombok Barat, NTB (Berita Bumigora) - Di tengah tingkat kemantapan jalan di Lombok Barat yang hanya mencapai 73 persen di tahun 2024. Untuk tahun ini, anggaran pembangunan jalan sebesar Rp21,5 miliar pun masih "menggantung" dan terancam akan kembali ditarik pusat. Yang merupakan dampak dari efisiensi anggaran.

Sedangkan baru-baru ini, perwakilan dari pihak jasa raharja mengungkapkan bahwa penyebab kecelekaan tertinggi di Lombok Barat, selain akibat dari minimnya lampu penerang jalanan umum (PJU). Tetapi juga karena banyaknya jalan yang rusak di berbagai wilayah di Lobar.

"Saat ini kita tidak bisa bertarget (berapa panjang jalan yang bisa dibangun), karena kita masih menunggu berapa dana yang akan kembali dari Jakarta," terang Kadis PU-TR Lobar, Lalu Winengan saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin.

Padhal, kata dia, Lobar tahun ini seharusnya mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan perbaikan kurang lebih empat ruas jalan. Yang akanya mencapai Rp21,5 miliar dari Pemerintah Pusat.

"Dana DAK kamarin kan kita (Lobar, Red) dapat Rp21,5 miliar. Mudah-mudahan itu bisa kita tarik (ambil, Red) lagi," imbuhnya.

Winengan pun mengaku tak bisa memaksakan hal tersebut. Karena sudah menjadi kebijakan Pemerintah Pusat, dibawah kepemimpiman Presiden Prabowo Subianto.

Karena tidak hanya anggaran untuk pembangunan dan perbaikan empat ruas jalan Kabupaten Lobar saja yang ditarik Pusat. Tetapi juga anggaran untuk perbaikan ruas jalan Provinsi yang menghubungkan Lembar - Kebon Kongok, yang selama ini menjadi jaalur perlintasan kendaraan dengan muatan berat. Baik kendaraan yang membawa bahan bakar untuk PLTU Jeranjang, kemudian juga kendaraan pengangkut semen. Yang saat ini, harus dialihkan sementara untuk melalui ruas jalan Kabupaten. Setelah jembatan Bakong sudah tak bisa lagi dilintasi.

"Mau dibilang apa? kan bukan kita yang punya negara. Jadi kita (di Lobar, Red) anggaran Rp21,5 miliar itu msih menggantung juga statusnya," pungkas pria berkepala plontos ini.