![]() |
Pelatihan Tenaga Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting Kecamatan Dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Barat |
Bertempat di Aula Dinas P2KBP3A Sumbawa Barat, kegiatan diikuti oleh 28 orang Pelaksana TPPS dari 8 kecamatan, yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Koordinator Data.
Kepala Dinas P2KBP3A Sumbawa Barat, Agus Purnawan dalam laporannya menyampaikan bahwa Sumbawa Barat tetap konsisten dalam menurunkan angka stunting. Sumbawa Barat saat ini sedang melakukan penilaian TPPS tingkat kecamatan, dan dalam beberapa waktu mendatang akan dilakukan penilaian kembali kepada nominator yang diusulkan.
Menyinggung Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang akan segera hadir di Sumbawa Barat, timnya sudah menjadwalkan rapat koordinasi stunting ketiga sebelum SSGI dimulai. Komunikasi sudah dilakukan dengan PT Sucofindo untuk mengetahui metode penelitian sehingga timnya bisa turut mengawal hasil SSGI sesuai fakta lapangan.
Dikatakan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Lalu Makripuddin saat membuka kegiatan, prevalensi stunting Sumbawa Barat berdasarkan hasil SKI tahun 2023 adalah 10,5%. Selain itu berdasarkan laporan e-PPGBM, angka stunting di Sumbawa Barat sebesar 7,64 %. Angka-angka tersebut menjadikan Sumbawa Barat sebagai kabupaten dengan angka prevalensi dan angka stunting terendah di NTB.
Keberhasilan tersebut, dikatakannya tidak lepas dari peran TPPS di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan dalam upaya koordinasi dan konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting. Untuk itu pelatihan bagi Pelaksana TPPS penting dilakukan sebagai upaya meningkatkan kapasitas sehingga pengawalan terhadap penurunan angka stunting yang dilakukan melalui berbagai intervensi menjadi maksimal.
Selain mengawal masa 1000 HPK, Makripuddin mengingatkan untuk tidak lupa mengawal pengisian Elsimil karena 80% pasangan memiliki anak pada tahun pertama pernikahan.
Setelah Sumbawa Barat, pelatihan serupa direncanakan di Bima, Kota Bima dan Dompu akhir Oktober mendatang.