Menghadapi Tantangan Inflasi dan Deflasi di Lombok Barat: Strategi Pemkab dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Nasional

Abdul Majid (Anggota DPRD Kab. Lombok Barat)
Lombok Barat, NTB (Opini Selasa, 08 Oktober 2024) - Deflasi yang berlebihan dan inflasi yang tidak terkendali dapat memiliki dampak signifikan di Lombok Barat, terutama mengingat perekonomian daerah ini banyak bergantung pada sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM. Jika terjadi deflasi, produsen di Lombok Barat, seperti petani dan pengrajin, bisa mengalami kesulitan karena harga produk mereka turun, sehingga pendapatan mereka juga berkurang. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas karena mereka tidak mampu menutupi biaya produksi yang tetap. Di sisi lain, jika inflasi tidak terkendali, daya beli masyarakat akan menurun. Hal ini akan berdampak pada konsumsi domestik dan sektor pariwisata karena wisatawan domestik dan asing akan mengurangi pengeluaran, mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada pariwisata sebagai sumber penghasilan.

Seperti diketahui situasi ekonomi yang tengah terjadi di Indonesia saat ini, di mana fluktuasi harga dan ketidakpastian ekonomi global berdampak langsung pada inflasi dan daya beli masyarakat. Di beberapa wilayah, inflasi mulai mempengaruhi sektor-sektor penting, seperti bahan pangan, energi, dan jasa. Sementara itu, deflasi yang berkepanjangan dapat melemahkan produksi lokal. Kondisi ini memicu kekhawatiran tentang bagaimana daerah seperti Lombok Barat dapat mempertahankan kestabilan ekonomi dan melindungi kesejahteraan masyarakatnya.

Saran Masukan untuk Pemkab Lombok Barat:

  1. Mengendalikan Harga Bahan Pokok: Pemkab perlu bekerjasama dengan distributor dan petani lokal untuk memastikan harga bahan pokok tetap7 stabil. Ini penting agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan produsen lokal tidak merugi akibat harga yang terlalu rendah.
  2. Memperkuat Sektor UMKM dan Pariwisata: Melalui kebijakan insentif fiskal seperti pengurangan pajak bagi UMKM dan pelaku pariwisata, Pemkab dapat mendorong lebih banyak investasi dan meningkatkan daya saing produk lokal.
  3. Diversifikasi Ekonomi: Pemkab bisa mendorong diversifikasi ekonomi, agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada satu sektor seperti pariwisata, yang rentan terhadap fluktuasi harga dan permintaan global. Mengembangkan sektor agroindustri dan perikanan bisa menjadi solusi.
  4. Peningkatan Jaring Pengaman Sosial: Dalam kondisi inflasi, perlu adanya program-program yang melindungi masyarakat miskin atau rentan seperti bantuan tunai langsung atau subsidi harga kebutuhan pokok untuk menjaga kesejahteraan mereka.
  5. Mengawasi Inflasi di Sektor Wisata: Pemkab dapat bekerja sama dengan pelaku usaha wisata untuk memastikan harga jasa dan akomodasi tetap kompetitif tanpa membebani wisatawan, yang berisiko mengurangi kunjungan.

Dengan langkah-langkah ini, Lombok Barat dapat mempertahankan stabilitas ekonomi dan melindungi kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan inflasi dan deflasi, sejalan dengan situasi ekonomi nasional saat ini.

Penulis : Abdul Majid (Anggota DPRD Kab. Lombok Barat)