Lombok Barat, NTB (Berita Bumigora) - Tingginya angka stunting di Desa Batu Mekar
menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Desa setempat. Kepala Desa Batu Mekar,
Najamudin, mengungkapkan beberapa faktor yang dianggap menjadi penyebab utama
masalah stunting di wilayahnya.Kepala Desa Batu Mekar (Najamudin) Ungkap Faktor Stunting di Wilayahnya
Menurut Najamudin, yang menjadi salah satu faktor utama tingginya angka stunting di Desa Batu Mekar adalah tingkat SDM. "Kalau kita lihat, tingkat SDM kita di sini sangat jauhlah, ini menjadi faktor utama (stunting)," ungkapnya saat diwawancarai pada kegiatan Bakti Stunting yang diadakan di Kantor Desa Batu Mekar (26/06/24).
Selain itu, Najamudin juga membantah anak
stunting yang ada di Desa Batu Mekar bukan karena faktor perkawinan usia dini
melainkan kurangnya pengetahuan pasangan tentang kesehatan sebelum melakukan
hubungan suami istri. "Faktor kedua (anak stunting) kalau diperbolehkan
saya menyebut, yang namanya perkawinan ini pas berhubungan antara suami istri, ini
kadang kalau kita lihat, bukan dari anak yang kawinnya di bawah umur. Mungkin
dari laki-lakinya ada yang demam, ada yang panas tapi mereka lakukan bercocok
tanam berhubungan suami istri. Jadi genetic yang masuk itu dalam keadaan yang
tidak bagus." Jelasnya.
Namun Najamudin juga mengakui di Desa Batu Mekar
banyak yang menikah di bawah umur dengan alasan hamil di luar nikah. Sehingga
ia sebagai Kepala Desa tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk kedepannya Najamudin
akan membuat awig-awig desa, sebagai upaya menurunkan perkawinan di bawah umur.
Bagi yang melanggar awig-awig akan di sanksi tidak mendapatkan pelayanan dalam
mengurus administrasi di desa.
Najamudin juga optimis bahwa dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta berbagai pihak terkait, masalah stunting di Desa Batu Mekar dapat dikurangi secara signifikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kepala Desa Batu Mekar juga berencana untuk terus bekerja sama dengan semua pihak agar awig-awig desa bisa berjalan sesuai rencana tanpa terkendala.