AKU MENGIRA || Puisi Patah Hati

Puisi Patah Hati : AKU MENGIRA

 Sebelumnya, aku mengira
aku adalah orang yang spesial untuknya.

Tapi ternyata,
aku salah satu dari mereka mereka
yang menganggap diri istimewa
padahal biasa biasa saja di matanya.

Aku mengira
sudah berada di dalam hatinya,

tapi ternyata
ku tersadar bahwa aku masih di luar
bersama mereka yang berfikiran sama
seperti apa yang aku rasa.

Aku mengira
kalau aku sudah menjadi bagian
dari orang yang selalu ia pikirkan,

tapi ternyata
terlintaspun rasanya tak pernah ia hiraukan.

Aku mengira
mimpi indahnya adalah aku,

tapi ternyata
di mimpi buruknya pun,
aku tak pernah muncul.

Aku mengira
aku bagian dari tokoh utam
 untuk cerita masa depannya,

tapi apa daya
lolos castingpun aku tak bisa.

Teringat kata yang setiap hari kau dan aku ucapkan
sebagai pengganti kata aku dan kamu.

Aku akan tetap menggunakannya
tapi Kata tersebut mungkin maknanya tak lagi sama,
tak sebahagia dulu saat aku begitu lugu,
menyimpulkan kata untuk sebuah rasa.

Tersenyum aku menulis tulisan ini,
walau senyumku tak menentu,
karna bibirku masih berduka akan hatiku yang kecewa.

Aku tak kecewa denganmu,
tapi aku kecewa dengan harapanku.

Karena Harapanku
aku letakan di dahan pohon kecil,
saat ingin ku ambil sekarang,
aku tak bisa

karena pohonnya sudah besar menjulang.


Karya : Putrayasa