![]() |
Disnakertrans Puji PLN Miliki Komitmen Luar Biasa Dalam Menerapkan K3 |
Mataram, NTB (Berita Bumigora) - Setelah dilaksanakan sebulan penuh Bulan K3 Tahun 2025, PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat kembali menggelar Safety Town Hall Meeting yang merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus memperkuat budaya keselamatan kerja di lingkungan PLN.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH., memberikan sambutan yang dihadiri oleh seluruh manajemen PT PLN UIW NTB baik offline maupun online melaui zoom meeting. Selain kegiatan Safety Town Hall Meeting, dilanjutkan dengan Penandatanganan Komitmen K3, Penyerahan Penghargaan SMK3 dan Launching Aplikasi Mandalika “Manajemen Pengendalian Keselamatan Kerja” di Prime Park Hotel Mataram, Rabu (26/02/2025).
Dalam sambutannya, Ia menyampaikan apresiasi atas komitmen PLN dalam menerapkan norma-norma K3 secara konsisten. “Saya telah mengikuti berbagai kegiatan PLN selama hampir tiga setengah tahun menjabat sebagai Kadis Naker. Saya merasakan bahwa PLN adalah perusahaan yang luar biasa dalam komitmennya menerapkan norma-norma K3. Namun, kita tidak boleh terlena. Meskipun kita merasa sudah aman, tetap ada potensi risiko yang bisa muncul dari hal-hal kecil yang sering dianggap remeh,” ujarnya.
Aryadi menegaskan bahwa keselamatan kerja bukan hanya sekadar prosedur, tetapi harus menjadi budaya yang terus ditanamkan dalam keseharian setiap pekerja. Oleh karena itu, kegiatan seperti Safety Town Hall Meeting harus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk mengingatkan kembali pentingnya K3.
Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyoroti konsep zero harm dan zero loss yang menjadi tujuan utama dalam penerapan K3. Menurutnya, keselamatan kerja tidak hanya berarti bebas dari kecelakaan/penyakit akibat kerja (zero harm) tetapi juga harus memastikan tidak ada kerugian akibat kelalaian (zero loss).
“Aman saja tidak cukup, kita juga harus sehat. Jika kita bekerja dengan aman tetapi tidak menjalankan pola hidup sehat, maka tetap ada risiko terhadap kesehatan dan lingkungan kerja kita. Oleh karena itu, kita harus mencapai zero harm, zero loss dan zero accident, tidak ada kecelakaan dan tidak ada kerugian akibat kelalaian dalam bekerja,” jelasnya.
![]() |
Disnakertrans Puji PLN Miliki Komitmen Luar Biasa Dalam Menerapkan K3 |
Salah satu inisiatif yang didukung di mana para pemimpin dan manajer diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan K3. Pentingnya kepemimpinan yang memberi contoh dalam membangun budaya keselamatan kerja.
“Jika pemimpin memberi contoh yang baik, maka bawahan dan masyarakat akan mengikuti tanpa perlu banyak sosialisasi,” tambahnya.
Dalam era digitalisasi, PLN juga terus berinovasi dalam penerapan K3. Salah satu upaya yang didukung adalah penggunaan teknologi seperti CCTV dan sistem peringatan otomatis untuk membantu mengingatkan pekerja jika ada kelalaian dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
“Teknologi ini memang sangat membantu, tetapi yang utama tetaplah komitmen, kesadaran, disiplin, dan keteladanan dalam menerapkan K3. Digitalisasi hanyalah alat bantu, bukan penentu,” tegasnya.
Tak lupa, Ia juga menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah berupaya meningkatkan efisiensi kerja, tidak hanya dalam sektor swasta tetapi juga dalam birokrasi pemerintahan. Program-program yang dijalankan harus benar-benar prioritas dan memiliki dampak nyata bagi keselamatan serta produktivitas tenaga kerja.
Sebagai penutup, Aryadi berharap agar PLN terus mempertahankan komitmennya dalam menerapkan budaya K3. Pemerintah juga siap untuk terus berkolaborasi dan memberikan bimbingan guna memastikan keselamatan kerja bagi seluruh pekerja.
“Membangun budaya keselamatan kerja membutuhkan proses yang berkelanjutan. Tidak bisa instan. Oleh karena itu, saya berharap PLN terus konsisten dalam upaya ini, tidak hanya untuk kepentingan perusahaan tetapi juga demi keselamatan karyawan, keluarga, dan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
General Manager PT PLN UIW NTB, Sudjarwo menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap aktivitas kerja. Tingginya potensi bahaya di lingkungan kerja PLN, terutama karena listrik merupakan risiko yang tidak kasat mata. Oleh karena itu, PLN terus membangun budaya keselamatan agar setiap pekerja memiliki kesadaran tinggi terhadap bahaya yang mungkin terjadi.
“No Safety, No Activity. Jika ada potensi bahaya, pekerjaan harus ditunda hingga risiko bisa dieliminasi. Keselamatan bukan hanya aturan, tetapi harus menjadi kebiasaan. Setiap pekerja harus memastikan semua potensi bahaya sudah dieliminasi sebelum bekerja,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, kesadaran akan keselamatan semakin meningkat, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, serta memastikan tidak ada kecelakaan yang mengancam nyawa pekerja.