Pro-Kontra Tradisi Wisuda Non-Sarjana, TGH. Sihabudin : Wisuda Merupakan Acara Pelepasan

Pimpinan Ponpes Ijtihadul Mu'minin, TGH. Sihabudin, SHI., MH
BERITA BUMIGORA (Lombok Barat) - Beberapa hari belakangan ini, kegiatan wisuda non-sarjana (jenjang TK, SD, SMP dan SMA) ramai diperdebatkan oleh masyarakat terutama warga net. Sebagian berpendapat kegiatan wisuda bagi non-sarjana tak perlu diadakan.

Kegiatan wisuda dianggap sebagai kegiatan yang sakral dan harus dikembalikan peruntukannya untuk jenjang perguruan tinggi. Selain itu ada juga yang berpendapat kegiatan wisuda pemborosan dan membebani orang tua/wali murid. Pasalnya, orang tua/wali murid harus mengeluarkan uang untuk wisuda yang lumayan banyak, apalagi jika lokasi wisuda di luar sekolah.

Ramainya perbincangan tersebut membuat Pimpinan Ponpes Ijtihadul Mu'minin, TGH. Sihabudin, SHI., MH, ikut berpendapat. Beliau menyatakan tidak masalah dengan kegiatan wisuda non-sarjana, karena menurutnya wisuda merupakan acara pelepasan siswa.

"Sebenarnya acara wisuda ini sesungguhnya acara pelepasan, bagi siswa-siswi atau santri-santriwati." tegasnya.

Namun, TGH. Sihabudin sangat mengerti kontroversi yang terjadi. Beliau sangat menghargai perbedaan pendapat tentang kegiatan wisuda non-sarjana yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Kita juga paham dan mengerti kontroversi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kita hargai mereka yang memiliki pendapat bahwa wisuda itu memiliki nuansa yang sangat sakral." ungkap TGH. Sihabudin.

Lebih lanjut beliau juga berharap acara wisuda tetap diadakan. Selain menjadi momen pelepasan, kegiatan ini juga menjadi momen pertemuan antara guru-guru dengan orang tua/wali murid, momen silaturahmi dan momen untuk memanjatkan doa kepada putra-putri yang sudah lulus dalam acara tersebut.

"Tentu saya juga berharap acara wisuda-wisuda atau pelepasan-pelesapan seperti ini tetap di adakan, baik dari PAUD, SD, SMP,SMA hingga mereka sarjana, S1, S2 bahkan S3. Sekali lagi ini adalah momen pelepasan, momen silaturahim, momen dimana kita bisa bertemu, memberikan masukan kepada orang tua, momen untuk di doakan putra-putri kita" jelasnya.